Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tantang SMA Fajar Harapan Menuju 10 Besar Nasional

Banda Aceh – Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.EA, memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan pendidikan di Aceh, khususnya untuk SMA Negeri Fajar Harapan. Dalam upacara yang digelar di sekolah tersebut, Senin, 9 Desember 2024, Bapak Marthunis menyampaikan harapannya agar sekolah-sekolah di Aceh dapat mencapai target besar, salah satunya adalah masuk dalam 10 besar sekolah terbaik di tingkat nasional pada tahun 2027.

Bapak Marthunis mengapresiasi pencapaian SMA Fajar Harapan yang berhasil mencatatkan prestasi luar biasa dalam nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Peringkat SMA ini meningkat signifikan dari posisi 434 pada tahun 2022 menjadi peringkat 242 pada tahun 2024, mencatatkan lonjakan sebanyak 192 poin. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bukti nyata dari kerja keras seluruh elemen sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua.

“Kami sangat bangga atas pencapaian SMA Negeri 10 Fajar Harapan yang menunjukkan komitmen luar biasa dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ini adalah langkah yang baik, dan saya yakin dengan semangat yang sama, kita bisa membawa sekolah-sekolah di Aceh bersaing di tingkat nasional,” ujar Marthunis.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Aceh juga menekankan pentingnya perencanaan yang matang serta kolaborasi antara siswa, guru, orang tua, dan seluruh masyarakat untuk mencapai target tersebut. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada yang mustahil apabila semua pihak bergerak bersama untuk mewujudkan visi tersebut. Menurutnya, langkah-langkah konkret yang terencana dan konsisten, seperti yang dicontohkan oleh tokoh sukses seperti William Tanuwijaya, adalah kunci untuk meraih mimpi besar.

Kesehatan Remaja Putri Jadi Fokus Perhatian Selain itu, Bapak Marthunis juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, khususnya untuk remaja putri. Ia menyoroti pentingnya konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia, yang dapat berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar. “Kesehatan adalah faktor penentu dalam mencapai kesuksesan akademis. Tanpa tubuh yang sehat, sulit untuk fokus dalam belajar,” tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh juga menambahkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Aceh bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Aceh. Partisipasi aktif dari masyarakat dalam mendukung kegiatan sekolah—baik melalui kolaborasi, dukungan moral, maupun penyediaan sumber daya—akan sangat membantu dalam membangun generasi unggul yang siap bersaing di tingkat nasional dan internasional.

Mengakhiri sambutannya, Marthunis kembali menegaskan harapannya agar SMA Fajar Harapan dapat terus berprestasi, berkolaborasi dengan seluruh pihak, dan mengharumkan nama Aceh. Dengan komitmen bersama, ia optimis Aceh dapat berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Mari kita bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing tinggi demi masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Aceh,” ujar Marthunis.

Program Gerakan Tuntas Baca Alquran (GETBA)

Setelah upacara, Kepala Dinas Pendidikan Aceh bersama rombongan melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan Program Gerakan Tuntas Baca Alquran (GETBA) di SMA Fajar Harapan. Program ini merupakan salah satu inisiatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di Aceh. Selain itu, rombongan juga memantau pelaksanaan program minum tablet tambah darah, yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Aceh untuk mendukung kesehatan remaja putri.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Aceh juga menyampaikan pentingnya sinergi antara pendidikan agama dan kesehatan dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga sehat secara fisik dan mental.

“Beliau mengapresiasi pelaksanaan Program Gerakan Tuntas Baca Alquran (GETBA) yang telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai agama. Diharapkan, program ini dapat terus diperluas dan diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh Aceh, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih holistik dan mendukung perkembangan karakter siswa secara menyeluruh,” harap Marthunis.