Hasil tidak pernah mengkhianati usaha. Ini merupakan prinsip yang mengantarkan tim SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh menjadi salah satu finalis dalam ajang Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) 2018. Lomba ini dilaksanakan oleh Direktorat Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta (3-5 Okt 2018). Tim yang diwakili oleh Muhammad Irsyad, Muhammad Akmal Chumaidy, dan Amira Batrisyiya Ghassani Mirza ini mengangkat judul “JALAN KELAM: Aceh Loen Sayang” yang dikemas dalam bentuk film dokumenter dan berhasil menjadi Terbaik II.
LKAS tahun ini mengangkat tema “Sejarah Identitas Negeriku, Anak Muda Melek Sejarah”. “Dari tema itu, kami berinisiatif mengangkat cerita sejarah konflik dan perdamaian di tanoh rencong karena mengingat banyak remaja milenial sekarang ini sudah mulai lupa sejarah bangsanya sendiri. Bukan untuk mengungkit luka lama, melainkan membuka lembaran baru agar hal serupa tidak lagi terulang di masa yang akan datang”, ungkap Irsyad selaku ketua tim.
Berbagai proses dan tahap telah dilewati tim hingga sampai ke 10 besar nasional. Dimulai dengan pengiriman proposal lomba pada Maret 2018 dan tim berhasil masuk ke dalam 20 sinopsis terbaik di regional Sumatera (60 besar tingkat nasional). Tim yang lolos tahap regional Sumatera ini diberikan pelatihan perekaman selama satu minggu di Medan (23-28 April 2018). Setelah mengikuti pelatihan, tim diberi tenggang waktu dua bulan untuk menyelesaikan produksi film dokumenternya sesuai dengan proposal yang sudah disetujui oleh juri di daerah masing-masing. Proses perekaman tidak hanya dilakukan di kawasan Banda Aceh-Aceh Besar, tim dari Fajar Harapan juga melakukan perekaman di Rumoh Geudong, Sigli.
Prestasi yang diperoleh ini tentu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, dari guru-guru pembimbing, sekolah, lembaga terkait, berbagai instansi pemerintah, dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu.
Adapun film terbaik I dimenangkan oleh SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, dan terbaik III dari SMA Negeri 3 Denpasar, Bali. Secara berturut-turut Harapan I, harapan II, dan harapan III diperoleh SMAN 4 Batam, SMAN 1 Surakarta, dan MAN Model Sorong. Seluruh finalis memperoleh sertifikat juara, piala penghargaan, dan uang pembinaan.[RJ]